Analisis jaringan sosial Drone Emprit menemukan informasi bohong dan narasi kebencian terhadap pengungsi Rohingya di media sosial X sengaja disebarkan akun-akun fanbase atau forum yang biasanya tidak mengungkapkan identitas pengirim.

Cara seperti itu, kata pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, sangat signifikan untuk memperbesar percakapan, sehingga gampang menarik perhatian nasional.

Menurut Ismail Fahmi, berita bohong dan narasi kebencian terhadap pengungsi Rohingya dipakai untuk memantik konflik horizontal antara sesama Muslim.

Di sisi lain, perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Ann Maymann, berkata sebaran hoaks dan narasi kebencian terhadap Rohingya agak merepotkan mereka yang sedang berupaya menyetabilkan situasi di Aceh.

“Tentu kami sangat sedih melihat ada banyak ujaran kebencian terhadap pengungsi dan UNHCR. Kami berupaya menangkal berbagai informasi bohong itu dengan membagikan unggahan berisi 14 fakta seputar pengungsi Rohingya,” imbuh Maymann.

Adapun Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah Indonesia dan organisasi internasional masih mencari jalan keluar atas kedatangan bertubi-tubi pengungsi Rohingya.


Cek Fakta Unhcr Minta Indonesia Beri Tempat Tinggal Dan KTP Untuk Pengungsi Rohingya

Unhcr Bicara Soal Pengungsi Rohingya Di Aceh, Sebut Penyebaran Berita Hoaks Hingga Buat Kebencian